16 Maret 1979
Mom menerima sinyal
dari ku, bahwa aku sudah tak sabar ingin pergi dari tempat yang kosong, dingin
dan hampa ini. Aku bisa mendengar gerakan panik dan tergesa-gesa serta suara
berat seorang lelaki yang menyemangati, tarikan
nafas bisa kurasakan di atas ubun-ubun ku, hentakan kuat yang bisa aku buat cukup membuat ibu merasakan
sakit yang luar bisa. Yang pada akhirnya aku bisa melihat kedua mata , hidung
dan sunggingan senyum yang terpampang di lekukan wajah orang yang sebelumnya tak aku kenal.
17 maret 1996
“Lisa “ terdengar
seseorang memanggilku.
“yah,Mom..” jawabku
balas berteriak.
Zedlissa marlberret
itu namaku, aku sedang bersiap-siap untuk berangkat kesekolah, mom sudah tak
sabar menungguku di lantai bawah memanggilku beberapa kali dengan wajah yang
pucat seperti biasanya.aku berlari dengan gesit ke lantai bawah dengan pakaian
yang belum rapih , rambut yang awut-awutan , tali sepatu yang terlepas ditambah dengan perut yang keroncongan .tanpa
aba-aba aku mengambil sehelai roti yang sudah di olesi slai strawberry dan PLAK
! piring yang tadi kuraih terjatuh dan pecah.
“apa itu ?” teriak
Mom dengan spontan.
Aku berhenti beberapa
detik dengan posisi mulut menggigit roti dengan kedua tangan yang merapihkan
isi Tas.
“ehmm..tidak ada
apa-apa,” aku balas berteriak, kami berbicara layaknya dari ujung gua ke gua
lainnya.aku berjongkok merapihkan pecahan piring tersebut .untungnya bibi
Meylin tiba dari dapur saat mendengar percahan piring, tanpa mengatakan apa-apa
lagi aku menyusul Mom yang sudah tidak sabar menunggu.
Aku segera masuk
kedalam mobil dengan berkata ”maaf kan aku..” di tambah dengan senyuman
manjaku. Mom menatap bosan, benar sekali selalu seperti ini, terlambat
berangkat kesekolah, rute kegiatan pagi yang sama dari hari sebelumnya. aku
sendiri bingung padahal alarm kunyalakan , mungkin secara tidak sadar aku
mematikan kembali saat alarm itu menjerit.bisa jadi karena aku memang tukang
tidur.hehe
High School
Carterburry.papan nama bertulisan besar dan warna yang mencolok di depan
gedung yang luas memelototi dari
kejauhan seolah tidak puas, jika semua orang mengabaikannya, akan tetapi jika
papan itu bisa berbicara ia akan mengatakan “lihat aku,lihat aku..” aku
tersenyum geli jika semua itu benar-benar terjadi.setelah melambaikan tangan, mobil
kembali berderu menandakan Mom segera pergi.
Mom akan selalu
mengantarkan aku sekolah, walaupun aku sudah berumur 17 tahun.sejujurnya aku
malu, tetapi melihat usaha Mom yang selalu setia mengantarkan ku, aku bisa
melupakan beberapa saat bahwa ku bukan lagi anak kecil.semua itu terus di
lakukan, ketika Dad tak lagi bersama kami. Dad kecelakaan pesawat saat ia ingin
menjenguk nenek yang sedang sakit di Perancis.
“hei..Zedlissa ..”
sapa Rayman Dushen
Hanya dia yang memanggil
nama lengkapku saat ini .Dulu Dad yang memanggilku seperti itu.aku menyukainya
sejak pertama masuk ke High School Carterburry, kami sudah sangat dekat sejak
aku tau dia tetangga di sebelah rumahku ,mungkin dia sudah tau aku menyukainya
tapi ia bertingkah seolah tidak
mengetahui .dengan begitu aku sudah cukup senang bisa dekat dengannya, bagiku
menggapainya seperti haluan jalan yang menuntun dari belakang namun tak bisa di
raih , setiap pagi dia selalu menyapaku , bukan sekedar sapaan hangat dari
tabir langit di kejauhan, andaikan dia sebercak cahaya kecil di ruangan besar
ini , sinarnya bisa melawan cahaya yang ada di sekitar hamparan bukit hijau dan laut yang
berselimuti cahaya musim panas.
“hei..” balasku
dengan senyuman.
“kamu sudah tau ada berita baik hari ini?” tanya Rayman
dengan sumrigah sambil berjalan mengimbangiku menuju kelas.
“apa itu ?” tanya ku
penasaran lalu duduk di kursi .
“kau lulus ujian test
bahasa asing, bagaimana apa kau senang ?”
Mulutku melongo “apa
? aku tidak percaya itu “
Jelas saja, aku tak
pernah lulus dalam ujian bahasa asing, aku
memang tidak terlalu pandai berbahasa dan ini benar-benar suatu sejarah yang
pantas di kenang di museum ingatanku.Rayman menyerahkan lembaran kertas itu
padaku.aku mendapatkan nilai A+.itu membuatku bangga. “selamat yah “ kata
Rayman tersenyum.”ini baru pertama kalinya kau lulus “
Aku terdiam, Rayman
mengetahui jika aku tak pernah lulus ujian bahasa asing.padahal aku tak pernah
menceritakan tentang apapun yang berkenaan dengan pelajaran , ditambah lagi
baru tahun ini aku sekelas dengannya .walaupun aku tak bisa , aku tak bertanya
kepada Ray, karena itu membuatku benar-benar bodoh di hadapan Ray .dia lelaki
yang terlalu pandai malah ia bisa saja menyaingi Mark Zuckerberg milyader
termuda di dunia dan pembuat social network yang di beri nama Facebook.com.itu
nilai plus mengapa aku menyukainya.”yah ..aku senang sekali” jawabku tanpa
berpaling dari wajah Rayman, tanpa sadar aku berbicara dengan tempo yang
lambat.
Pembelajaran pun
dimulai, mendadak saja Hanphone ku berbunyi, sialnya ini pelajaran bahasa
asing.bisa saja aku di beri pertanyaan dengan bahasa yang tidak aku mengerti.
“tidak ada Handphone
di dalam kelas “ kata Mrs.Jenice keras .cukup membuat perhatian banyak murid di
dalam kelas, segera memalingkan wajah mereka dari papan tulis kepadaku.
Benar saja
.Mrs.jenice bertanya dalam bahasa perancis.aku gelagapan setengah
mati.sebelumnya aku melihat nama yang tertera di layar .MOM Me dengan sebisa
nya aku mengatakan minta maaf dan meminta izin keluar untuk mengangkat telpon.
“hello..Mom sudah aku
katakan jangan menelpon di saat jam pembelajaran berlangsung?” Cerocosku sebelum
Mom memberi alibi-alibinya.
“lisa ,ini bibi
Meylin..” suara lain membalas dari kejauhan.dari nada suara bibi Mey ini
bukanlah berita baik, menghilang sudah kesenangan yang baru saja ku nikmati
beberapa menit yang lalu.
“ada apa ? “ tanya
ku, yang sebenarnya aku tidak ingin mendengar jawaban bibi Mey.kali ini bibi
Mey terisak-isak dan aku bisa merasakan isakan tangis itu.
“ibumu kecelakaan dan
sekarang ada di rumah sakit” jelas bibi Mey.
Bagai bumerang yang memecahkan sel saraf ku.sehingga mata, jantung
dan mulut tidak bekerja sesuai prosedur, tangan ku tiba-tiba saja menjadi
dingin .mataku berkaca-kaca, jantung berdetak dengan ritme cepat dan mulutku tak bisa mengatakan apa-apa.
* *
*
Aku terus melihat
layar yang mengisyaratkan bahwa Mom masih bernafas .aku mendekap tangannya yang
terasa beku dalam gengamanku dan mengucapkan beberapa harapan yang mungkin saja
terjadi. aku ingin Mom sembuh, aku tak ingin di tinggal olehnya , jika semua
itu terjadi tak ada lagi orang yang di jadikan alasan olehku agar aku menjadai
anak yang lebih baik, aku tak mau lagi kehilangan orang yang aku sayang untuk
kedua kalinya .cukup sudah semua itu aku lewati. aku tak mau jika harus
melewati masa yang sulit lagi sekarang. apalagi tak ada yang menenangkan
pikiranku.
Namun, tuhan
berkehendak lain, layar yang terus kupandangi menjadi garis putih lurus .
terlihat senyuman menghiasi wajahnya yang memutih dan aku tau Mom sudah pergi
“MOMMMMMMY.....”
teriakku dalam hati
* *
*
Kepergian Mom bukan
berarti aku menjadi anak yang tiba-tiba saja menjadi pendiam, seperti
kebanyakan orang.menjadi sering mengurung di dalam kamar atau lebih sering
menyendiri, itu bukan gayaku.akan tetapi, aku tak mungkin bisa seperti ini, semuanya
karena Mom telah berpesan “jika Mom pergi, kau harus menjadi anak yang tegar
dan tidak moleh menangis “ itu menjadikan aku kuat dan tak perlu sering menangis.sekarang
aku sudah memiliki seseorang yang akan menemaniku kemanapun aku pergi.Rayman
Rayman mengajakku ke
taman, memang tidak seperti biasanya .anehnya aku mengangguk setuju .tentu
saja jika sudah didekatnya, aku hanya
bisa mengeluarkan kata yang seperlunya, tidak berceloteh panjang lebar .
Taman Kertyuin
menjadi pilihan kami untuk melepas penat dan meng-refresh otak ,Rayman membeli es krim dan Cupcake kesukaanku.kami menikmati suara alam yang mengalun berirama
tanpa ragu, goyahan daun yang bergeser pun bisa terdengar , suara air mengalir
pun terdengar jelas .aku belum tau tujuan Rayman mengajaku ke taman.
“Zedlissa coba kau
lihat,burung angsa yang berdiri di sana, itu mengibaratkan kamu yang sedang
menggunakan gaun putih , menanti seseorang mengajakmu ke atas altar” rayman
mengatakannya tanpa terbata-bata
Aku masih belum
mengerti alur cerita yang di buat oleh Rayman, sampai ia melanjutkan kembali
ceritanya “ kamu menyukai alunan merdu suara alam di sore hari sambil menikmati
es krim dan bercerita tentang masa depan”
Aku mengejap kedua
mataku, Rayman mengetahui apa yang ku suka, aku tak pernah menceritakannya
kepada siapapun dan ia tau tentang aku yang ingin memiliki gaun seputih bulu
angsa dan menanti seseorang yang mengajakku ke atas altar.wow ini kejutan .
“yah..aku sangat
menyukainya” kataku
“kau tidak perlu lagi
mencari orang yang akan mengajakmu
keatas altar nanti, dia sudah ada disini,di sampingmu dan akan selalu ada di
hatimu”
Kalimat yang di
ucapkan Rayman .membuatku telonjak sehingga es krim yang ku genggam terlepas
dari genggamananku. aku sudah bisa menebak Rayman mengetahuinya , dia membuatku
seakan di beri harapan untuk meminta apa saja seperti lampu ajaib milik
aladin.aku tersenyum dan Rayman pun tersenyum lebar .
Sekarang aku memiliki
seseorang yang di jadikan alasan agar aku bisa menjadi lebih baik, aku tidak
ingin kehilangan lagi.alhasil, aku berjanji untuk selalu di samping Rayman.
Aku pikir hidup akan
berjalan sesuai apa yang aku inginkan , aku yang beritikad untuk selalu bersama
Rayman sampai masa depan yang ku impikan menjadi terwujud. buncah begitu saja
setelah aku mengalami kerusakan di bagian hati.aku yang selalu meminta agar
orang-orang yang kusayangi tak harus
pergi, malah membalikan fakta bahwa aku yang meninggalkan mereka .”maafkan
aku”.yang perlu Rayman tau dimana pun aku berada, walau alunan merdu suara alam yang
kusuka tak lagi mengalun di hatimu, serta daun hijau berubah warna menjadi
kuning dan kecoklatan tapi, semua tak
berpengaruh dengan apa yang ku alami bersamamu , jeritan hatiku yang berirama
saat di dekatmu akan menelungkup tak terlupakan di dalam memoriku.
Aku merasa terlahir
kembali, tapi sekarang bukan lagi terdengar tarikan nafas melainkan suara
isakan dan tangisan , aku membuka mata yang pada akhirnya aku bisa melihat
kedua mata, hidung dan sunggingan senyum yang terpampang di lekukan wajah
orang yang telah aku kenal Mom dan Dad.
selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar