semilir angin malam
menembus helai rambutku
membekukan tangan dan kakiku
menatap dengan mata kosong dihadapanku
teriakan malam..
suara yang keji dalam jiwa
tatapan paras penuh kebencian
mengikat raga untuk berlari
bayangan dalam kegelapan
mengikuti jejak kaki sasarannya
pisau belati nan tajam berkilat
mengarah pada tubuh tanpa harapan
menusuk raga tanpa perasaan
darah bercucuran tak dipedulikan
mempertahankan diri tanpa arti
berteriak tak dihiraukan
teriakan malam..
bergema diruang yang gelap
tidak ada titik cahaya yang terlihat
tubuh terlulai tidak berdaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar