Sabtu, 30 Mei 2015

TERIAKAN MALAM

semilir angin malam
menembus helai rambutku
membekukan tangan dan kakiku
menatap dengan mata kosong dihadapanku

teriakan malam..
suara yang keji dalam jiwa
tatapan paras penuh kebencian
mengikat raga untuk berlari

 

bayangan dalam kegelapan
mengikuti jejak kaki sasarannya
pisau belati nan tajam berkilat
mengarah pada tubuh tanpa harapan

menusuk raga tanpa perasaan
darah bercucuran tak dipedulikan
mempertahankan diri tanpa arti
berteriak tak dihiraukan

teriakan malam..
bergema diruang yang gelap
tidak ada titik cahaya yang terlihat
tubuh terlulai tidak berdaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar