Date : 2016-05-26
Author : Halisa Nansyah
Hujan..
Hei
selamat bertemu lagi, kau ingat saat hujan turun ? aku ingat dengan dirimu, yah
kamu yang dengan cukup berani mengungkapan perasaan mu, rasanya cuaca saat itu
sangat mendukung karena suasana hatimu pun tidak sedang secerah matahari pagi, dengan udara dingin dan angin kencang
lantai tiga gedung sekolah. Kamu dengan segala keyakinan hati bahwa kamu pasti
bisa mendapatkan hatiku dengan mudah. Tidak .. maaf aku tidak semudah itu
mencurahkan segala kegamumanku pada seseorang. Bukan berarti aku tidak punya
rasa,tapi ini sebuah keyakinan bahwa rasa ku hanya untuk dimiliki oleh orang
benar-benar bisa membuatku begitu bahagia dengan apa yang aku miliki sekarang
maupun nanti seperti jasmani atau rohani. Dan itu tidak ada pada dirimu.
Hujan..
Saat
dimana aku pun percaya bahwa cinta yang ingin aku sambut dengan wajah gembira
akan tiba, tatkala dia pun percaya dengan perasaanku, lucu memang ketika aku
sama sekali belum pernah mengungkapkan perasaan berharap dia akan tau. Hei
seorang pemuda dilantai 3, ini yang aku ingin kau percayai bahwa aku bisa
mendapatkan cinta pertamaku untuk menjadi cinta terakhirku.
Hujan..
Aku
tau, saat itu kamu ingin sekali menggantikan sinar matahari yang sedang
cerahnya dihatiku, ingat, hatiku memang mudah untuk berubah cuaca kadang
gersang panas kadang juga dingin mengigil. Bukan aku tidak ingin menempatkan
kamu hei hujan. Aku tau suasana suram, gelap dan dingin akan memberikan nuansa
berbeda dalam hatiku. Tanpa gelap memang tidak akan terang.
Hujan..
Kamu
harus percaya bahwa hatimu mungkin salah memilihku, tidak aku tidak
menyalahkanmu. Aku hanya tidak mudah percaya, hanya itu. Tidak lebih dari itu.
Karena percaya sepenuhnya dengan orang lain bahkan orang terdekat pun tidak
baik untukmu. Kamu hanya harus percaya pada dirimu sendiri. Itu yang aku dapat
saat aku terlalu percaya dengan orang lain itu memang menyakitkan.
Hujan..
Baik-baik
kau disana..jangan lupa untuk bahagia dan tersenyum.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar