“Jika kau
menjadi bintang kau tak akan pernah tau apa yang sebenarnya terjadi padaku saat
ada cahaya ruang yang menyelimutiku”
Bukan aku yang
menginginkan semua ini , tak pernah terpikir sebelumnya olehku jika aku akan
menjadi seperti ini , dan aku tak akan menyadarinya jika bukan kamu yang
menyadarkanku. maafkan aku jika aku tak begitu baik untukmu, namun ada yang
salah pada dirimu yang membuatku menjadi orang
yang tidak percaya dengan apa yang namanya saling mempercayai, kau telah
membohongiku tapi aku tak pernah membencimu . dan ini lah kesalahanku mengapa aku tak pernah bisa membencimu ?
*
* *
Hari ini aku, Zee Mays berniat akan pergi ke toko buku untuk
membeli buku yang sudah lama ku incar, aku pikir cuaca sangat mendukung . matahari
sangat menyengat yang bisa saja membuat kulit ku hitam mendadak , akan tetapi
kulitku memang sudah hitam legam , yah ! inilah salah satu yang membuatku tidak
pernah mempercayai bahwa itu diriku , jika aku sedang bercermin, senyum ku
tiba-tiba saja memudar dan aku akan lupa bagaimana caranya tersenyum untuk
beberapa menit kemudian.terdengar alunan lagu the cranberries-when you’re gone menandakan ada sms inbox dari
teman kecilku Reinna.
“Zee aku udah
ada di depan toko buku nih,kamu kesini yah “
Dengan hitungan
menit aku sudah tiba di depan toko buku yang akan kami tuju. tentu saja aku
sudah begitu lama menunggunya di depan parkiran restoran seafood yang besebelahan dengan tempat yang ku tuju, Reinna teman
ku sewaktu kami masih berumur 5 tahun hingga saat ini . saat ini kami berinjak
umur 18 tahun, sudah sangat lama rasanya , tapi kebiasaan Reinna yang selalu
terlambat jika akan bertemu tak pernah hilang.
“selalu saja
terlambat..” sambar ku saat aku sudah tiba di hadapannya.
“hehehe “ Reinna
cuman cengengesan, tanpa mengucapkan kata maaf seperti biasanya, mungkin dia
sudah bosan mengucapkan kata itu setiap kali datang terlambat.
Singkat kata , aku
dan reinna segera mencari-cari buku yang aku inginkan, setelah berputar-putar sekitar
setengah jam lebih ke setiap sudut toko tidak juga di temukan. kami sudah
sepeti mencari anak hilang . aku duduk
sebentar untuk merenggangkan otot kaki, sementara reinna masih sibuk
menengadah setiap rak buku .seharusnya penyimpanan buku sudah di atur sesuai
jenis buku, hanya saja toko buku yang kami kunjungi sedang cuci gudang jadi
buku di atur di sembarang rak dan
bercampur-campur.buku yang sedang aku cari memang tidak lah penting untuk
bacaan ringan saja,
“ehemm” suara
dehaman laki-laki memaksaku untuk menoleh , ia menatapku berisyarat untuk duduk
di sampingku maka duduk lah pria itu , penampilannya staycool abis, mendadak saja aku menjadi salah tingkah.
Aku mengangkat
kepala sedikit agar bisa melihat buku apa yang sedang ia baca . betapa
terkejutnya buku yang ia baca adalah buku yang sudah lama aku incar. tadinya
aku ingin mengatakan untuk meminjam buku yang sedang ia baca , itu hanya
sebagai alibi saja .tapi aku urungkan niatku saat ia terbangun dari posisinya
,ia berjalan ke arah kasir, anehnya aku
tidak berhasil mengucap satu katapun , hati ku menjerit ingin berteriak aku
menginginkan buku itu.
“Zee..” Reinna
menepak pundakku
Aku menoleh
dengan ekspresi tampang bodoh.
“kamu kenapa ?
kok aneh begitu “ tanya Reinna
“aku tidak
apa-apa” jawabku singkat.
“aku sudah pusing
cari-cari buku yang kamu maksud tapi enggak ketemu, bagaimana kalau kita cari saja di tempat lain, mungkin saja
ada “ kata Reinna
“enggak mungkin
ada , soalnya buku itu keluaran tahun
2008 “
Sementara
sekarang sudah tahun 2014 jadi, buku itu
sudah 6 tahun lamanya , sudah sangat bersejarah sekali.Reinna melongo “kenapa
kamu enggak bilang dari tadi, itu kan sudah lama sekali , pati sudah langka
,..”
“kamu kira hewan,
bisa langka “ jawabku kesal mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
“memangnya sejak
kapan kamu mengincar buku itu?”
“dua bulan yang
lalu..” jawabku tanpa dosa.
“.....”
* *
*
Sejak kejadian
kemarin Reinna tidak mau lagi mengantar ku ke toko buku, kecuali kalau aku belum
memiliki incaran buku jadi, secara
spontan aku memilih dan langsung membeli. sepulang dari kampus aku meminta lagi
Reinna mengantarku ke toko buku , kali ini aku janji tidak akan membuatnya
kesal dan menunggu lama.
Saat aku memilih
buku, aku bertemu kembali dengan pria yang di toko buku kemarin. dia memandangku
dan tersenyum ,langsung saja kutub utara meleleh dan mencair.loh ! apa
hubungannya.
“hei..” dia
menyapaku
Aku menoleh
kekanan dan kekiri untuk memastikan bahwa ia benar-benar menyapaku. setelah
yakin baru aku membalas senyumannya di tambah dengan senyumanku yang tak begitu
manis.
“hei..” suara ku
nyaris tak terdengar.
“siapa namamu ?”
tanya nya, logat bicaranya agak aneh , bukan dia baru mengenal peradaban seakan
baru keluar dari hutan amazon layaknya tarzan yang tidak bisa berbicara dengan
benar .akan tetapi, sepertinya dia orang bule tapi, wajahnya tak indo atau rambutnya agak kecoklatan .wajahnya sangat
pribumi.
“Zee.kamu?”
“Dani..”
jawabnya singkat lagi.
*
Setelah
perkenalan dua minggu yang lalu, aku semakin dekat dan mengenalnya, kami lebih
sering bertemu .satu hal yang menarik darinya ia asli dari indonesia namun
tinggal di Austria dari ia kecil.dan baru pindah ke indonesia satu bulan yang
lalu jadi, logat bicaranya memang agak aneh dan sedikit formal.dia memiliki
satu hobi yang sama denganku yaitu, berdiam lebih dari dua jam di toko buku
hanya sekedar membaca dan kadang tidak membeli, tujuan dia agar lebih lancar
berbahasa indonesia .sedang aku untuk hiburan sementara jika aku jenuh .
Ada sebuah momen dimana dani menjailiku dengan
menoreh coklat di tanganku, saat kami sedang makan bersama di sebuah kedai
kecil sambil menunggu hujan reda.
Aku cekikikan
mendengar kalimat terakhirnya “kamu jail ?” tanyanya bingung
“jail ? apa kamu akan melaporkan aku ke kantor polisi
gara-gara aku mengoleskan cklat di tanganmu” katanya bingung.
Aku tertawa
kecil “bukan maksudku, jail dalam bahasa indonesia seperti lolucon” jawabku aku
jadi seperti guru lesnya ,selalu saja membenarkan apa yang ia ucapkan.
“aku pikir..”
“no, tidak mungkin”
“sesudah ini bagaimana
jika kita ke danau ?”ajaknya
Sebenarnya aku
kurang menyukai sejenis danau , taman atau laut .akan tetapi pergi bersama
orang yang kalian kagumi pasti akan sangat berbeda.hujan sudah mulai reda
dengan cuaca yang masih lembap kami pergi ke danau.
Sepertinya hal
nya taman , laut atau pun danau. selalu terlihat orang lain saling berpasangan sambil berpegangan tangan, itulah
alasan kenapa aku kurang menyukai tempat seperti ini , bukan karena aku tidak
mempunyai pasangan melainkan aku hanya merasa risi .
Tiba-tiba Dani
memberikanku kado, padahal aku tidak berulang tahun . ia Cuma mengatakan “kado
tidak perlu di hari ulang tahun” aku tersenyum cangguh dan menerimanya .aku
menatapnya seolah meminta izin “boleh kah
aku membukanya disini?” ia pun mengangguk kecil.
Hadiah itu cukup
membuatku seakan terjun dari atas langit dan terjatuh di antara lembutnya
langit berwarna putih dan angin akan mengibarkan rambutku. alunan musik Thousand year-cristinna perri mulai
berirama. Dani memberiku sebuah cincin.
*
Sehari setelah
kejadian itu, ia tidak pernah terlihat. aku jadi semakin bingung apa yang
sebenarnya sedang berlanjut sekarang , tiap kali aku menghubunginya . hanya
terdengar suara operator. Reinna mencoba menghiburku, dia tau aku orang yang
tak mudah terhibur .pernah suatu ketika aku diejek teman-temanku sejak kelas 2
SD dengan sebutan si kulit areng saat itu, aku hanya bisa menangis di belakang
sekolah dan Reinna menemaniku hingga kami berdua di hukum karena tidak ikut
pelajaran selanjutnya.
Membicarakan
tentang fisikku, apa mungkin Dani telah
menyadari betapa jeleknya aku .betapa tidak manis nya aku saat tersenyum. akan
tetapi, apa tega Dani melakukan itu padaku ? sebelum aku menyalahkan nya dan
benci kepadanya karena tidak pernah menghubungiku, aku intropeksi diri
.sekarang aku lah yang baru sadar, bagiku Dani bagaikan bintang yang tidak
segampang itu aku raih, ia tidak akan pernah ada jika aku sebagai matahari .padahal
sebelumnya ia telah berjanji akan selalu menemaniku.
Aku mengejapkan
mata , sekarang aku tau Dani cuma memberikan sekedar ucapan dan kata-kata . memberikan
janji yang tak pernah pasti dan memberi harapan kosong, apa dia tidak pernah
tau , jika itu saja yang bisa ia lakukan , semua orang bisa melakukanya ,itu
tidaklah spesial untukku. ia bukan saja membekaskan bekas luka dan nafas sesak
yang bisa di rasakan , melainkan angan-angan yang selalu ku impikan pun
menghilang.
*
Satu bulan sudah
, Dani sudah benar-benar menghilang . dan sepanjang waktu itu aku hanya
memikirkan apa yang sedang ia lakukan di luar sana . entah dimana, mulai saat
itulah aku sudah tidak lagi memikirkannya . aku sudah mulai melupakan tentang
dirinya .aku menjadi egois tidak ingin mengingatnya lagi.
Tetapi di saat
aku mulai melupakannya , dia datang kembali di hari ulang tahunku. aku memasang
wajah kesal ketika ia tiba di depan pintu rumahku dengan sekotak hadiah.
“masih punya
tampang datang kemari, selama ini kamu kemana ? kamu tidak tau kamu sudah buat
aku menunggu dengan janji yang kamu beri, kamu udah membuat waktuku terbuang
dengan percuma karena mikirin kamu , kamu pembohong” teriakku membucahkan semua
unek-unek ku sambil mata berkaca-kaca , aku berusaha agar tidak menangis di
depannya.
Dani membuka
mulutnya untuk berbicara dengan gelagapan .dia mencoba menjelaskan, tapi aku
tidak mau mendengar.”I’m soory..” itu saja yang bisa ku dengar dengan jelas .
Aku menutup
pintu dengan kencang di depan matanya .reaksi selanjutnya aku menangis
sekencang-kencangnya di dalam kamar. aku bisa melihat dari dalam kaca kamar bahwa
Dani telah berjalan menjauh dari rumahku.
Keesokan paginya
.aku bersiap-siap berangkat ke kampus, betapa heran nya kotak yang semalam Dani
bawa masih ada di depan pintu. aku meraihnya dengan perlahan dan membuka isi
kotak .
Mataku terbuka
lebar, kado yang ia berikan adalah buku yang dulu aku incar dan ada secarik
kertas di dalamnya .
“aku tau ,kau ingin sekali membeli buku ini, kau
terlihat begitu antusias ketika aku membuka lembaran buku ini.aku sangat nyaman
jika di dekat dirimu, bahkan ketika aku bertemu
denganmu di toko buku. sekarang aku berikan kepadamu sebagai ucapan
terima kasih telah mengajarkan ku belajar bahasa indonesia ,maaf kan aku telah
pergi tanpa pamit , saat itu aku benar-benar panik ketika ibuku jatuh sakit
lalu ibu di bawa ke rumah nenek di rusia.handphone ku hilang dan aku tidak bisa
menghubungimu. akan tetapi , besok aku ingin kamu datang ke danau jam 7 pagi. aku
akan menunggu disana J ada kejutan yang ku persiapkan untukmu sebagai
ucapan kata maaf dan sisanya tak akan aku ceritakan”
Sekarang sudah
pukul 06:40 , masih ada waktu untukku agar bisa menemui Dani.setelah mengunci
pintu dan berpamitan dengan ibu dan ayah, aku pergi menggunakan taksi .
handphone ku bergetar .aku berharap Dani yang menghubungiku, sialnya aku lupa jika handphone nya hilang ,di layar sana tertera nama Reinna.
handphone ku bergetar .aku berharap Dani yang menghubungiku, sialnya aku lupa jika handphone nya hilang ,di layar sana tertera nama Reinna.
“Zee,...hiks..Zee
Dani...” suara Reinna tidak begitu jelas , karena jalanan sangat berisik sekali
“ada apa?” tanya
ku panik.
“Dani kecelakaan
dan aku baru dengar berita itu tadi pagi. sekarang dia sudah ada di rumah
sakit, kata orang tuanya ia akan di bawa ke Austria”
-DEG- jantung ku
seketika melonjak naik .badanku lemas dan taksi berhenti .aku turun dengan
kondisi setengah sadar.aku sudah tiba di danau.
Danau itu sudah
tidak lagi berpenampilan sama sewaktu terakhir aku dan Dani kemari, sudah ada
hiasan bunga sakura berwarna pink disana –sini , balon berwarna-warni.serta
irama lagu Josh Groban-You Raise Me Up.
Aku menangis di
salah satu kursi yang sudah tersedia , dengan nafas putus-putus dan isakan
keras . aku menjerit sekencang-kencangnya , untungnya tak ada orang kecuali si
tukang kebun yang sedang memangkas .tiba-tiba saja lagu berubah menjadi lagu Happy Birtday To you. aku terdiam
beberapa saat ,menghapus air mataku, dengan perlahan menoleh kebelakang.
“Happy Birtday To you. Happy Birtday To you.
Happy Birtday. Happy Birtday. Happy Birtday. To youuuuu...”
Dani ,reinna dan
teman-temanku bersorak riang menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Dani
mendorong meja yang di atasnya kue ulang tahun yang sangat besar dengan lilin
berangka 19 tahun.
Aku tidak
mengucapkan apa-apa, aku sangat kesal karena lagi-lagi dani berbohong. semua
orang yang dari tadi tersenyum ria
sambil bernyanyi menjadi diam memandang wajahku, aku menatap mereka dengan tajam seakan aku akan menerkam mereka
.sebenarnya aku tidak ingin seperti ini, aku tau mereka telah mempersiapkan
semua ini .terutama Dani aku tidak bisa membencinya karena perasaan ini.mereka
sudah membuat surprise yang membuat
jantungku berhenti dan berfungsi kembali saat aku tau Dani sehat-sehat
saja.dengan enggan aku tersenyum lebar.
Mereka pun
tersenyum kembali dan melanjutkan nyanyian “tiup lilinya..tiup lilinya “aku
meniupkan lilin.tepuk tangan pun membahana .Reinna berjalan ke arahku
“maaf ,aku udah
berbohong “ kata Reinna
“it’s ok” ujar ku
Kali ini Dani
berjalan kearahku, ia menggengam tanganku dan menyematkan cicin di jemariku
dengan mengatakan “marry me”
Tahun depannya
kami pun menikah , Dani telah menyadarkanku bahwa aku tidak begitu buruk dan
aku sama berharganya dengan wanita yang lebih cantik dariku dan hal yang tak
terlupakan adalah kisah kami mirip sekali dengan buku yang aku inginkan .kalian
tau buku itu berjudul I Never Gone.
selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar